Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dan asesmen di lingkungan SMP IT AN-Nazmin, kegiatan pembinaan guru yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 April 2025 menghadirkan Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Ibu Eti Rohaeti, M.Pd. Salah satu materi utama yang menjadi fokus pembahasan adalah Pemaparan Panduan Pembelajaran dan Asesmen yang kini menjadi acuan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Ibu Eti membuka pemaparan dengan menegaskan pentingnya pergeseran paradigma dalam proses belajar mengajar, dari sekadar penyaluran informasi menjadi proses yang memfasilitasi peserta didik untuk memahami dan mengalami pembelajaran secara utuh dan bermakna.

Beliau menyampaikan bahwa dalam panduan terbaru, pembelajaran harus berpijak pada tiga komponen utama: Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Ketiganya menjadi fondasi dalam merancang kegiatan belajar yang kontekstual, fleksibel, dan berpihak pada murid.

Pokok-Pokok Pemaparan:

  1. Capaian Pembelajaran (CP)
    CP merupakan kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta didik pada akhir fase tertentu. CP dirancang untuk memberikan arah yang jelas dan target kompetensi yang terukur.
  2. Tujuan Pembelajaran (TP)
    TP bersifat lebih spesifik, menjabarkan capaian pembelajaran menjadi tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam satu atau beberapa kegiatan belajar. TP harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kesiapan peserta didik.
  3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
    ATP adalah rangkaian logis dari tujuan-tujuan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan progresif. ATP membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang terstruktur namun tetap adaptif.

Selain itu, Ibu Eti menekankan bahwa asesmen harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan tujuan utama bukan hanya mengukur hasil belajar, melainkan memberikan umpan balik untuk meningkatkan proses belajar. Dalam kerangka ini, asesmen terbagi menjadi:

  • Asesmen Formatif: Dilakukan selama proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan menyesuaikan strategi pengajaran.
  • Asesmen Sumatif: Dilakukan di akhir satu periode pembelajaran untuk melihat ketercapaian hasil belajar secara keseluruhan.

Beliau juga mengingatkan pentingnya menyusun asesmen yang berbasis tujuan pembelajaran, menggunakan beragam teknik penilaian, dan melibatkan peserta didik dalam proses refleksi dan evaluasi pembelajaran.

Selain itu juga diasmpaikan secara singkat  tentang :

Tata Cara Penulisan Naskah Soal yang Baik dan Benar
Dalam sesi kedua, Ibu Eti menjelaskan prinsip-prinsip penulisan soal yang sesuai kaidah bahasa, struktur logis, serta kesesuaian dengan indikator soal. Penekanan diberikan pada pentingnya kejelasan instruksi, penggunaan bahasa yang komunikatif, serta penghindaran bias yang dapat merugikan peserta didik.

Pembuatan Soal Berbasis HOTS
Materi ketiga menitikberatkan pada penyusunan soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Beliau mencontohkan bagaimana merancang soal yang mengasah kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi peserta didik. Soal HOTS dinilai mampu mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif, sesuai dengan semangat pembelajaran abad ke-21.

Tata Cara Penilaian Asesmen Formatif dan Sumatif
Materi terakhir membahas penilaian asesmen formatif dan sumatif secara mendalam. Ibu Eti menguraikan perbedaan keduanya serta bagaimana penerapan asesmen formatif dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk memberikan umpan balik yang membangun. Sementara asesmen sumatif digunakan untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir suatu periode pembelajaran.

Kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para guru tentang bagaimana pembelajaran dan asesmen seharusnya berjalan dalam paradigma pendidikan masa kini. Guru tidak hanya dituntut untuk menyampaikan materi, tetapi juga menjadi fasilitator yang mampu merancang pembelajaran yang memerdekakan siswa dalam berpikir dan berkembang.